Penggemar Batu Akik saat ini tidak
memandang usia, jabatan, status, ataupun jenis kelamin. Banyak masyarakat yang
menggemari Batu Akik, ada yang mengoleksi puluhan jenis Batu Akik siap pakai, ada
yang mengoleksi sekaligus menjadi pengrajin Batu Akik, dan ada pula yang hanya
menggemari atau suka mengamati perkembangan Batu Akik. Yang berawal hanya dari hobi,
sekarang mulai menjadikan Batu Akik menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan
karena penggemar dari batu ini sangat banyak. Dan para penggemar atau kolektor
Batu Akik ini mau dan mampu membayar ratusan ribu sampai puluhan juta rupiah
agar mendapatkan Batu Akik untuk
menambah koleksinya. Semakin mahal dan banyak jenis Batu Akik yang dimiliki
menjadi kepuasan sendiri bagi penggemar Batu Akik ini. Walaupun uang yang dikeluarkan
tidak sedikit demi mendapatkan batu yang bagus dan langka mereka seakan tidak
pernah berhenti untuk mendapatkan yang lebih bagus, mahal, dan langka.
Batu Akik siap pakai |
Para kolektor ini mungkin hanya
mengetahui Batu Akik yang siap pakai ataupun yang masih berupa batu-batuan dan
tinggal mengasah menjadi Batu Akik dengan harga tinggi. Tapi apakah mereka
mengetahui proses yang dilakukan untuk mendapatkan Batu Akik seharga jutaan
rupiah itu? Bagaimana para penambang Batu Akik itu mendapatkan batu yang mereka
bayar dengan harga tinggi? Apakah cara yang dilakukan para penambang Batu Akik
sudah memenuhi standar keselamatan kerja yang ditetapkan?. Kali ini saya akan
membahas tentang standar keselamatan kerja atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) dalam penambangan Batu Akik. Sebelum itu saya akan menjelaskan tentang K3
dan pentingnya K3 dalam suatu pekerjaan.
K3 merupakan singkatan dari
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Biasa didefinisikan sebagai ilmu tentang
bahaya yang muncul di tempat kerja dimana dapat mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan kerja selain itu juga dapat berpengaruh pada komunitas dan
lingkungan sekitar. K3 adalah hal yang tidak terpisahkan dalam sistem
ketenagakerjaan dan sumber daya manusia seperti dijelaskan dalam Undang - Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang mengatur tentang keselamatan para pekerja.
Batu Akik (Belum Pengolahan) |
Dalam aktivitas penambangan Batu
Akik di beberapa daerah dapat dipastikan tidak memenuhi standar keselamatan
kerja yang ditetapkan dalam penambangan. Selain itu
peralatan yang digunakan kurang memadai untuk K3 seperti :
- Alat Penerangan : Alat yang digunakan hanya senter yang minim untuk pengelihatan dalam lubang yang gelap dan sempit. Efek pencahayaan yang buruk membuat mata lelah dan dapat menyebabkan kecelakaan akibat berkurangnya kemampuan melihat.
- Alat Pelindung : Alat pelindung yang digunakan hanyalah helm itupun jarang digunakan. Sedangkan sarung tangan, masker (terkadang), kacamata, sepatu (terkadang), pakaian yang sesuai dengan pekerjaan, penutup telinga tidak digunakan. Berbagai alasan mengapa para penambang tidak memakai alat pelindung diri seperti panas, repot, risih, dan lain lain yang membuat para penambang menghiraukan keselamatan mereka demi rupiah. Pekerjaan yang mereka lakukan sangat beresiko untuk mencedirai tubuh mereka. Padahal dengan memenuhi standar yang ditetapkan selain mendapat kan uang mereka juga menyelamatkan diri mereka sendiri.
Selain
yang disebutkan diatas banyak hal yang tidak diterapkan pekerja dalam pekerjaan
yang dilakukan. Alat yang digunakan untuk menambang batu ini hanya palu, bor
tangan, linggis. Mereka mencari tempat yang berpotensi menghasilkan batu yang mereka
cari, lalu memotong dan membentuk mengunakan alat sederhana di atas. Dalam memotong
dan membentuk ini penambang harus berhati-hati dengan fokus dan kesabaran yang tinggi agar menjadi dasar batu
yang bagus untuk kemudian diolah atau diasah menjadi Batu Akik yang bagus dan
mahal.
Jalan
yang dilalui untuk mendapatkan Batu Akik tersebut cukup sulit. Selain itu dalam
lubang galian terdapat debu dan zat yang berbahaya bagi tubuh, oksigen yang
tipis dalam lubang galian, tempat yang rentan longsor saat penggalian terutama
pada musim penghujan membuat proses mendapatkan Batu Akik ini sangat sulit dan
mengancam nyawa.
Proses Penambangan Batu Akik |
Proses Penambangan Batu Akik |
Menurut
saya, dalam penambangan Batu Akik di beberapa daerah di Indonesia belum bahkan
tidak menetapkan standar K3 yang ditetapkan. Terbukti dengan para penambang
yang menggunakan alat sederhana dalam menambang Batu Akik tersebut dan tidak
menggunakan atau tidak memiliki peralatan yang sesuai dengan pekerjaannya. Bahkan
pemilik usaha Batu Akik terkadag tidak memperdulikan keselamatan lingkungan dan
pekerjanya. Dengan menambang secara besar-besaran dapat menimbulkan longsor dan
bahaya lain untuk pekerja saat melakukan pekerjaannya. Selain itu banyak penambang
yang masih menggunakan peralatan manual dan menambang di tempat yang menurut
mereka terdapat Batu Akik, karena banyaknya minat masyarakat akan Batu Akik
ini. Padahal seluruh peraturan tentang pertambangan telah tercantum dalam Undang - Undang No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dimana Batu Akik adalah termasuk salah satu batuan mineral karena terdapat dalam perut bumi. Segala peraturan dalam UU yang mengatur tentang pertambangan dan
K3 seharusnya diterapkan dengan baik agar tidaak merugikan dan mencelakai
pekerja, lingkungan, serta masyarakat. Berikut merupakan cuplikan video tentang Batu Akik dan proses penambangannya :).
Video 1
Video 2
REFERENSI
- 2015. Keselamatan dan Kesehatan Kerja, [online], (http://www.konsultasik3.com/p/keselamatan-dan-kesehatan-kerja.html, diakses 23 November 2015)
- Anggraini, Janatia. K3 Pengrajin Batu Akik. [online], (https://www.academia.edu/12700723/K3_pengrajin_Batu_akik. diakses 24 November 2015)
- Undang - Undang No. 1 tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja (http://infotambang.com/clients/infotambang/UUnotahun1970tentangkeselamatankerja.%201%20Tahun%201970%20Ttg%20Keselamatan%20Kerja.pdf)
- Undang - Undang No. 4 tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (http://prokum.esdm.go.id/uu/2009/UU%204%202009.pdf)